Mempelajari Materi Tentang Imperialisme dan Kolonialisme di Dunia Maya XI IPS 2

Dampak Perkembangan Imperialisme dan Kolonialisme

 Dampak Perkembangan Imperialisme dan Kolonialisme


Kolonialisme dan imperialisme yang dilakukan penjajah membawa berbagai dampak terhadap Bangsa Indonesia.  Bersumber dari situs National Geographic, kolonialisme adalah penguasaan suatu kekuasaan terdapat suatu daerah atau orang lain. Hal ini terjadi saat suatu bangsa menaklukkan bangsa, termasuk penduduknya dan mengeksploitasinya.

Sedangkan imperialisme merupakan sebuah praktik pemaksaan kekuasaan atau kekuasaan suatu bangsa terhadap bangsa lainnya dengan tujuan untuk memperluas kekuasaan menggunakan perolehan tanah dan/atau pemaksaan dominasi ekonomi dan politik.  Mengacu pada pengertian dari kedua praktik penjajahan tersebut, tentu dampak buruk lebih banyak terjadi dibandingkan dengan dampak baiknya. Bahkan gambaran kejamnya kolonialisme penjajah dituliskan dalam sebuah novel karya Multatuli berjudul Max Havelaar.  Baik kolonialisme maupun imperialisme membawa di berbagai sektor kehidupan Bangsa Indonesia, mulai dari politik, ekonomi, hingga budaya dan pendidikan. Berikut ini dampak-dampak dari penjajah terhadap Indonesia semasa penjajahan.

A.    Bidang Politik dan Struktur Pemerintahan

Bangsa Barat membawa dampak yang cukup besar dalam dunia politik Indonesia pada masa penjajahan.  Pengaruh penjajah perlahan semakin kuat sehingga mampu melakukan intervensi masalah internal kerajaan-kerajaan di Nusantara. Hal ini membuat kekuasaan penguasa Indonesia pada masa tersebut semakin melemah bahkan hilang.

Perubahan yang sistem politik dan pemerintahan yang signifikan ini menyebabkan hilangnya kekuasaan politik dari para penguasa Indonesia ke tangan Belanda. Adapun beberapa dampak imperialisme dan kolonialisme di Indonesia dari sisi politik antara lain:

1.  Dasar pemerintahan yang modern yang dibuat Daendels atau Raffles membuat kedudukan Bupati berubah menjadi pegawai negeri dan digaji, yang semula merupakan kedudukan adalah turun temurun dan mendapat upeti dari rakyat menurut adat istiadat.

2.   Bupati dijadikan alat kekuasaan pemerintah kolonial. Pamong praja yang dahulu berdasarkan garis keturunan sekarang menjadi sistem kepegawaian.

3.      Jawa dijadikan tempat pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektuf.

4.  Intervensi terhadap persoalan kerajaan yang dilakukan oleh Belanda dan Inggris, contohnya tentang pemilihan raja sehingga imperialis mendominasi politik di Indonesia. Yang mengakibatkan peranan elite kerajaan berkurang dalam politik, dan kekuasaan pribumi melemah.

5.   Hukum yang dulu menggunakan hukum adat diubah menggunakan sistem hukum barat modern.

6.      Belanda ikut campur dalam pengambilan kebijakan raja. 

7.     Perubahan dalam politik pemerintahan kembali terjadi akibat kebijakan politik Pax Nederlanica di akhir abad 19 menuju awal abad 20. Jawa menjadi pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektuf.

Dampak kolonialisme dan imperialisme penjajah juga masih berpengaruh hingga sekarang. Hal ini terlihat dari sistem pemerintahan di Indonesia sekarang yang merupakan warisan dari penerapan ajaran Trias Politica yang dijalankan oleh pemerintah kolonial Belanda. 

Dalam badan yudikatif dalam struktur tersebut, pemerintahan kolonial Belanda membagi badan peradilan menjadi tiga kelompok berdasarkan golongan masyarakat di Hindia-Belanda.

Badan peradilan tersebut terdiri dari peradilan untuk orang Eropa, peradilan orang Timur Asing, dan peradilan orang pribumi. Dalam badan legislatif, pemerintah kolonial Belanda membentuk Volksraad atau Dewan Rakyat tahun 1918.

B.     Dampak Kolonialisme dan Imperialisme Dalam Bidang Ekonomi

Masuknya bangsa Eropa di Indonesia membawa berbagai pengaruh termasuk dalam kehidupan perekonomian bangsa Indonesia. Pada masa penjajahan, penduduk Indonesia diperkenalkan dengan mata uang yaitu uang kertas dan logam. 

Hal ini kemudian yang mendorong  munculnya sistem perbankan modern ditandai dengan berdirinya de Javasche Bank, bank modern pertama di Hindia-Belanda yang didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1828.

Kehidupan perekonomian yang mulai membaik kemudian mempengaruhi sektor lain seperti pembangunan jalan raya pos Anyer hingga Panarukan, jaringan kereta api, hingga industri pertambangan. 

Meskipun banyak pembangunan di berbagai daerah, hal tersebut sama sekali tidak membuat kehidupan rakyat Indonesia makmur. Sistem kerja paksa, buah dari masif nya pembangunan oleh Pemerintah Kolonial, membuat rakyat menderita. Selain kerja paksa,

berikut ini dampak lain dari kolonialisme dan imperialisme di bidang ekonomi:

1.  Monopoli dan penguasaan suatu daerah atau koloni oleh penjajah yang menimbulkan situasi yang tidak sehat dalam hal perdagangan.

2.      Perekonomian bergeser dari pertanian pangan menjadi industri perkebunan.

3.  Praktik monopoli perdagangan oleh VOC membuat mundurnya perdagangan Nusantara dari kancah perdagangan internasional.

4.  VOC memanfaatkan para penguasa tradisional dalam mengeksploitasi tanah jajahandengan menerapkan sistem indirect rule, dalam penyerahan wajib hasil bumi dan pemungutan pajak hasil bumi. 

5.      Penerapan sistem tanam paksa menyebabkan rakyat Indonesia mengenal jenis tanaman baru.

6.     Munculnya pedagang-pedagang perantara dalam perdagangan internasional yang dipegang oleh orang Timur Asing, sedangkan bangsa Indonesia hanya sebagai pengecer

7.      Munculnya kota-kota baru di sekitar perusahaan-perusahaan Belanda.

8.  Sistem ekonomi uang yang diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia. Dampak yang ditimbulkan salah satunya adalah sistem utang.

9.  Dalam pengerjaan lahan pertanian, penduduk memulai mengenal pinjaman modal. Namun mereka harus mengembalikan uang dengan sistem bunga yang memperparah perekonomian.

C.     Dampak Kolonialisme dan Imperialisme Dalam Bidang Sosial Budaya

Pada masa penjajahan terutama masa penjajahan Belanda, pemerintah kolonial sering berkomunikasi dengan bahasa Belanda.  Kebiasaan tersebut sedikit banyak mempengaruhi budaya penduduk Indonesia terutama bidang bahasa. Beberapa kata dalam bahasa Indonesia memiliki kemiripan dengan bahasa Indonesia. 

Contohnya, kain untuk mengeringkan badan setelah mandi dalam bahasa Belanda adalah Handdoek, sedangkan dalam bahasa Indonesia adalah Handuk.  Selain bahasa, bangsa Barat juga memperkenalkan berbagai macam hiburan seperti musik internasional hingga tarian dansa. 

Ilmu arsitektur khas bangsa Barat juga banyak digunakan pada masa penjajahan. Banyak bangunan bersejarah seperti Lawang Sewu di Kota Semarang yang menjadi saksi bisu dampak kolonialisme di bidang budaya. 

Sedangkan dalam bidang sosial bisa dilihat dari menyebarnya agama Kristen Katolik dan Kristen Protestan. Penyebaran agama Katolik dan Kristen Protestan tidak lepas dengan para misionaris yang berasal dari bangsa Barat.

Selain penyebaran agama baru, berikut ini dampak lain kolonialisme dan imperialisme di bidang sosial: 

1.      Terjadi perubahan pelapisan sosial dalam masyarakat pada masa kolonial, yaitu:

a)      Golongan Timur Asing yang terdiri dari orang Cina dan Timur Jauh

b)      Golongan Eropa yang terdiri dari orang Belanda dan orang Eropa lainnya

c)      Golongan pribumi.

2.    Ada mobilitas sosial dengan adanya gelombang transmigrasi, terutama untuk memenuhi tenaga-tenaga di perkebunan-perkebunan di luar Jawa yang dibuka oleh Belanda.

3.  Muncul kelompok buruh dan kelompok majikan. Hal ini disebabkan berdirinya pabrikdan perusahaan sehingga pekerjaan masyarakat Indonesia menjadi dinamis.

4.  Munculnya masyarakat terdidik karena tuntutan memenuhi pegawai pemerintah sehingga menyebabkan didirikannya sekolah-sekolah di berbagai kota. Faktor ini kemudian mendorong lahirnya elit terdidik atau priyai cendikiawan di perkotaan.

5.  Terbentuknya status sosial dimana yang tertinggi adalah Eropa lalu Asia dan Timur yang terakhir kaum Pribumi.

6.     Adanya penindasan dan pemerasan secara kejam. Tradisi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, seperti upacara dan tata cara yang berlaku dalam lingkungan istana menjadi sangat sederhana, bahkan cenderung dihilangkan. Tradisi tersebut secara perlahan-lahan digantikan oleh tradisi pemerintah Belanda.

7.   Daerah Indonesia terisolasi di laut sehingga kehidupan berkembang ke pedalaman. Kemunduran perdagangan di laut secara tak langsung menimbulkan budaya feodalisme di pedalaman. Dengan feodalisme rakyat pribumi dipaksa untuk tunduk atau patuh pada tuan tanah sehingga kehidupan penduduk Indonesia mengalami kemerosotan.

D.    Dampak Kolonialisme dan Imperialisme Dalam Bidang Pendidikan

Pendidikan di Indonesia berkembang dan dianggap penting setelah adanya kebijakan Politik Etis pada masa Kolonial Belanda. Sekolah-sekolah mulai dibangun menggunakan sistem pendidikan barat dan hanya kalangan bangsawan saja yang bisa mendapatkan pendidikan tersebut.

Tersebarnya keadaan Rakyat Indonesia yang tertindas itu tidak lepas dari tokoh yang bernama Multatuli yang menerbitkan buku megenai keadaan masyarakat kala itu dengan judul Max Havelaar. Selain itu juga terdapat tulisan mengenai “Utang Kehormatan” oleh Van Deventer yang terbit di majalah Belanda, de Gids (Hoesein, 2010:14). Dalam tulisan tersebut dijelaskan bahwa Belanda berhutang kepada Bangsa Indonesia atas semua kekayaan yang mereka peroleh, sehingga perlu dibayarkan kembali untuk kesejahteraan pribumi.

Pemikiran Van Deventer itu kemudian dikenal dengan ethische politiek atau Politik Etis, yang berfokus pada tiga hal yaitu pendidikan, Perpindahan penduduk, dan irigasi. Sehingga pada tahun 1901, Ratu Wilhelmina mengumukan mengenai penyelidikan kesejahteraan di Jawa dan politik itupun disahkan (Ricklefs, 2007:320).

Dari politik etis yang diterapkan di Indonesia, yang paling besar pengaruhnya adalah dalam bidang pendidikan. Pada awalnya pendidikan ini diperuntukan untuk menghasilkan tenaga kerja pembantu pemerintahan dan hanya untuk kalangan Belanda serta kalangan priyayi, namun pada akhirnya sekolah-sekolah rakyat semakin berkembang. Sekolah-sekolah tersebut diantaranya ialah Eurepese Lagree School (ELS), STOVIA atau sekolah kedokteran, Hoogeree Burgelijk School (HBS), dan lainnya. Untuk kalangan pribumi kemudian disediakan sekolah Kelas Satu yang diperuntukan kalangan atas. Sedangkan untuk rakyat disediakan sekolah Kelas Dua atau disebut Sekolah Ongko Loro.

Berkembangnya pendidikan di kalangan pribumi ini juga memicu munculnya rasa kesadaran nasional untuk memerdekakan negara. Muncul golongan terdidik di kalangan pemuda. Kebanyakan golongan aktivis ini bersekolah di STOVIA atau Sekolah Dokter Jawa. Dengan semakin meluasnya pendidikan dan munculnya golongan pemuda terpelajar semakin menyebarkan rasa nasionalisme dikalangan Bangsa Indonesia.

Meskipun seakan memberikan kesempatan untuk rakyat pribumi mengenyam pendidikan, tujuan dibangun sekolah oleh pemerintah Belanda adalah untuk kepentingan mereka sendiri.

Belanda sengaja mendirikan sekolah agar bisa mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang terdidik dan terampil namun murah. Dampak dari kolonialisme dan imperialisme Belanda di bidang pendidikan bisa di lihat berikut ini: 

1.      Munculnya golongan-golongan terpelajar di Indonesia.

2.   Bangsa Indonesia bisa membaca dan menulis sehingga dapat menjadi tenaga-tenaga kerja di perusahaan Belanda.

3.      Bangsa Indonesia menjadi tahu perkembangan yang terjadi di dunia luar.

Munculnya golongan terpelajar di Indonesia yang mampu membaca, menulis, dan paham tentang dunia luar, kemudian mendorong perjuangan para pemuda terpelajar untuk melakukan perlawanan secara diplomasi.

Organisasi pelajar pertama yang didirikan pada masa penjajahan adalah Boedi Oetomo. Organisasi yang didirikan oleh dr. Wahidin Sudirohusodo, dr. Sutomo dan Suraji, menjadi pelopor bangkitnya pergerakan nasional di Indonesia.

Setelah Boedi Oetomo berdiri, banyak organisasi lainnya yang berdiri. Meskipun banyak organisasi yang terbentuk, tujuan dari organisasi tersebut tetap sama yaitu berjuang untuk melepaskan Indonesia dari jajahan kolonialisme.

Perhatikan Video Materi Berikut:

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.