Mempelajari Materi Tentang Imperialisme dan Kolonialisme di Dunia Maya XI IPS 2

Lahirnya VOC

Lahir atau Terbentuknya VOC


Awalnya, tujuan utama bangsa Eropa terutama Belanda melakukan perjalanan menuju Asia termasuk Nusantara adalah untuk melakukan jual-beli saja. Misi dagang tersebut kemudian berkembang dengan keinginan bangsa Belanda untuk membentuk pemukiman (kolonisasi) di Nusantara supaya perdagangan menjadi lebih mudah. Pada awal abad 16, perdagangan rempah-rempah Nusantara didominasi oleh Portugis dan Spanyol. Namun, perdagangan tersebut tidak efisien karena tidak mampu menyuplai permintaan yang terus meningkat, terutama pada rempah-rempah jenis lada, hingga menyebabkan harga menjadi meroket.

Selain itu, pihak Portugis dan Spanyol saat itu (1580) sedang dalam keadaan perang dengan Belanda, sehingga menyebabkan kekhawatiran bagi pihak Belanda. Akhirnya, dari adanya beberapa faktor tersebut, mendorong Belanda untuk memasuki Nusantara demi perdagangan rempah-rempah.

Jan Huyghen Van Linschoten dan Cornelis de Houtman menemukan “jalur rahasia” dari pelayaran Portugis yang akhirnya dapat membawa mereka menuju Banten, yang menjadi pelabuhan utama di pulau Jawa pada tahun 1595-1597.

Ekspedisi yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman akhirnya sampai ke Banten, tetapi mereka terlibat dalam perseteruan pihak Portugis dan penduduk lokal. Perseturuan tersebut menyebabkannya kehilangan beberapa awak kapalnya. Akhirnya Belanda resmi mendirikan Veredigne Oost-Indische Compagnie (VOC) yang berarti Perserikatan Dagang Hindia Timur di Amsterdam.

Lalu, pada 1602, Belanda kembali ke Nusantara dan mendirikan kongsi dagang bernama VOC tersebut dan bersaing sengit dengan beberapa negara seperti Portugis, Spanyol, Inggris, dan Perancis. Kongsi dagang tersebut mendirikan markasnya di Batavia (sekarang menjadi Jakarta). Kemudian, para anggotanya ikut mendirikan tempat di Indonesia, terutama di Maluku karena kaya akan rempah-rempahnya. Metode yang digunakan untuk mempertahankan monopoli dagang adalah menggunakan kekerasan, pemerasan, hingga pembunuhan terhadap penduduk lokal. 

Pada 20 Maret 1602 secara resmi dibentuk persekutuan kongsi dagang Belanda di Nusantara dengan nama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) atau dapat disebut dengan “Perserikatan Maskapai Perdagangan Hindia Timur/Kongsi Dagang India Timur”. VOC secara resmi didirikan di Amsterdam. Adapun tujuan dibentuknya VOC ini antara lain untuk:

1. Menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama kelompok/kongsi pedagang Belanda yang         telah ada,

2. Memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan dengan para pedagang negara lain

Tujuan utama dari pembentukan VOC telah tercantum dalam perundingan 15 Januari 1602, yakni “menimbulkan bencana bagi musuh dan guna keamanan tanah air”. Kata “musuh” dalam perundingan tersebut mengacu pada bangsa Portugis dan Spanyol karena dua negara tersebut saling bergabung menjadi satu kekuasaan dan hendak merebut dominasi perdagangan di Asia (sebelumnya dikuasai oleh Belanda). Sehingga, melalui adanya VOC, bangsa Belanda masih dapat menjalin hubungan baik dengan masyarakat Nusantara.

Pada 1610 secara kelembagaan diciptakan jabatan baru dalam organisasi VOC, yakni jabatan gubernur jenderal. Gubernur jenderal merupakan jabatan tertinggi yang bertugas mengendalikan kekuasaan di negeri jajahan VOC. Gubernur jenderal VOC yang pertama adalah Pieter Both (1610-1614). Berikut ini beberapa nama Gubernur Jenderal VOC.


Gubernur Jenderal VOC

1.

Pieter Both

19 Desember 1610

6 November 1614

2.

Gerard Reynst

7 November 1614

1615

3.

Laurens Reael

1615

20 Mei 1619

4.

Jan Pieterszoon Coen

25 Oktober 1617

31 Januari 1623

5.

Pieter de Carpentier

1 Februari 1623

30 September 1627

6.

Jan Pieterszoon Coen

3 Oktober 1624

21 September 1629

7.

Pieter Gerardus van Overstraten

16 Agustus 1796

31 Desember 1799


Pieter Both pertama kali mendirikan pos perdagangan di Banten pada tahun 1610. Kemudian pada tahun 1611 Pieter Both berhasil mengadakan perjanjian dengan penguasa Jayakarta, guna pembelian sebidang tanah yang berlokasi di sebelah timur Muara Ciliwung. Tanah inilah yang menjadi cikal bakal hunian dan daerah kekuasaan VOC di tanah Jawa dan menjadi cikal bakal Kota Batavia.

Pieter Both juga berhasil mengadakan perjanjian dan menanamkan pengaruhnya di Maluku dan berhasil mendirikan pos perdagangan di Ambon. Tahun 1605 VOC telah berhasil mengusir Portugis dari Ambon. Benteng pertahanan Portugis di Ambon dapat diduduki tentara VOC. Benteng itu kemudian oleh VOC diberi nama Benteng Victoria.

Tujuan dibentuknya VOC ini antara lain:

1.   Menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama kelompok/kongsi pedagang Belanda yang telah ada

2. Memperkuat kedudukan para pedagang Belanda dalam menghadapi persaingan dengan para pedagang negara lain

3.      Sebagai kekuatan revolusi (dalam perang 80 tahun), sehingga VOC memiliki tentara

4.      Memonopoli rempah-rempah di Asia

5.      Memegang kekuasaan atas kerajaan-kerajaan di Indonesia

6.      Memperkuat posisi Belanda di dunia Internasional

7.      Menyokong anggaran dana kepada pemerintah Belanda

VOC dipimpin oleh sebuah dewan yang beranggotakan 17 orang direktur, sehingga disebut “Dewan Tujuh Belas” yang juga disebut dengan Heeren XVII. Heeren XVII ini maksudnya para tuan, misalnya Lord, Duke, Count, dari 17 provinsi yang ada di Belanda sebagai pemilik saham VOC. Mereka terdiri atas delapan perwakilan kota pelabuhan dagang di Belanda. Markas Besar Dewan ini berkedudukan di Amsterdam.

Dalam menjalankan tugas, VOC ini memiliki beberapa kewenangan dan hak-hak antara lain:

1. Melakukan monopoli perdagangan di wilayah antara Tanjung Harapan sampai dengan Selat Magelhaens, termasuk Kepulauan Nusantara,

2.      Membentuk angkatan perang sendiri,

3.      Melakukan peperangan,

4.      Mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat

5.      Mencetak dan mengeluarkan mata uang sendiri,

6.      Mengangkat pegawai sendiri,

7.      Memerintah di negeri jajahan.

Kewenangan di atas sering disebut dengan hak oktroi. Hak oktroi VOC adalah hak untuk monopoli perdagangan rempah-rempah, mencetak mata uang sendiri, memiliki pasukan dan aramda laut, membangun benteng serta hak membuat perjanjian dan menyatakan perang. Oleh pemerintah Belanda, VOC diberi hak khusus (Hak oktroi) yaitu wewenang untuk:

1. Hak monopoli terhadap perdagangan rempah-rempah

2. Hak untuk mencetak mata uang sendiri

3. Memiliki pasukan, dan memiliki armada laut sendiri,

4. Membangun benteng dan gudang,

5. Dapat membuat perjanjian menyatakan perang dan damai dengan negara lain.

Amatilah Video materi Pembelajaran berikut:


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.