Mempelajari Materi Tentang Imperialisme dan Kolonialisme di Dunia Maya XI IPS 2

  • Imperialisme dan Kolonialisme

    Kolonialisme adalah sebuah paham tentang penguasaan suatu negara oleh negara atau bangsa lainnya dengan tujuan memperluas kekuasaan negara tersebut. Lalu, imperialisme adalah sebuah sistem politik yang dilakukan dengan menjajah negara lain, bertujuan untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan sebesar mungkin.

  • Vereenigde Oostindische Compagnie disingkat VOC

    Perusahaan Hindia Timur Belanda, secara resmi bernama Persatuan Perusahaan Hindia Timur (bahasa Belanda: Vereenigde Oostindische Compagnie; disingkat VOC) didirikan pada 20 Maret 1602. VOC adalah persekutuan dagang asal Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia.

  • Penjajahan Pemerintahan Hindia Belanda

    Penjajahan Belanda di Indonesia berlangsung selama 350 tahun atau 3,5 abad lamanya. Pada tahun 1596, bangsa Belanda pertama kali mendarat di wilayah Banten, Indonesia, di bawah kepemimpinan Cornelis de Houtman. Tujuan Belanda datang yakni untuk berdagang dan mendapatkan rempah-rempah dengan harga murah.

  • Perang Melawan Hegemoni dan Kongsi Dagang (abad 16-18)

    Awal mula kedatangan Belanda Ke Indonesia yaitu berdagang, karena melihat di Nusantara terdapat banyak rempah-rempah maka Belanda berkeinginan untuk mendapatkan rempah-rempah tersebut. Karena kedatangan Belanda tidak hanya mencari rempah-rempah dan berdagang, namun juga ingin menguasai wilayah Nusantara maka timbulah perlawanan dari rakyat terhadap pemerintah Belanda.

  • Dampak Perkembangan Imperialisme dan Kolonialisme di Indonesia

    Dampak dari imperialisme dan kolonialisme juga memicu rasa nasionalis dan cinta tanah air rakyat Indonesia, sehingga bersatu untuk melawan penjajah akibat adanya penindasan. Imperialisme dan kolonialisme bangsa Eropa terhadap Indonesia berdampak pada seluruh berbagai aspek yaitu aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan Pendidikan.

Bubarnya VOC

Bubarnya atau Runtuhnya VOC




ada tahun 1749 terjadi perubahan yang mendasar dalam lembaga kepengurusan VOC. Pada tanggal 27 Maret 1749, Parlemen Belanda mengeluarkan UU yang menetapkan bahwa Raja Willem IV sebagai penguasa tertinggi VOC. Pengurus VOC mulai akrab dengan pemerintah Belanda.

Pengurus tidak lagi berpikir memajukan usaha perdagangannya, tetapi berpikir untuk memperkaya diri. Dengan demikian VOC diambang kebangkrutan.

Setidaknya ada dua unsur besar yang menjadi penyebab bubarnya VOC, yakni faktor eksternal dan faktor internal.

Faktor Ekternal

1.    Pemimpin Kerajaan Belanda, Willem V, digulingkan oleh Perancis di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte pada 1795. Dampaknya, Belanda dan seluruh wilayah koloninya harus takluk kepada Perancis.

2.    Perubahan politik dan pemerintahan ini berdampak cukup besar terhadap VOC. Pemerintah Perancis semakin mempersulit ruang gerak VOC karena aksi-aksinya dianggap bertentangan dengan semangat kebebasan dan kesetaraan yang sedang digaungkan.

 

Faktor Internal

1.      Korupsi yang mencapai tingkat parah dan akut, dari pegawai rendah sampai ke pejabat tinggi.

2.      Tingkah-laku para pegawai atau pejabat VOC yang justru saling menjatuhkan.

3.      Maraknya praktek penyelundupan atau perdagangan ilegal yang tersebar dan semakin meluas.

4.      Beban utang untuk biaya perang di berbagai wilayah yang semakin besar.

5.     Anggaran untuk mengoperasikan kegiatan, termasuk membayar pegawai, sangat tinggi. Pendapatan yang semakin menipis, terlebih setelah hak istimewa dicabut.

6.  Persaingan sengit dengan CDI atau Compagnie des Indes (Perancis) dan EIC atau East India Companny (Inggris).


Share:

Keserakahan dan Kekejaman VOC

Keserakahan dan Kekejaman VOC



Pada tahun 1614 Pieter Both digantikan oleh Gubernur Jenderal Gerard Reynst (1614-1615). Baru berjalan satu tahun ia digantikan gubernur jenderal yang baru yakni Laurens Reael (1615-1619). Pada masa jabatan Laurens Reael ini berhasil dibangun Gedung Mauritius yang berlokasi di tepi Sungai Ciliwung.

Setelah merasakan nikmatnya tinggal di Nusantara dan menikmati keuntungannya yang melimpah dalam berdagang, Belanda semakin bernafsu ingin menguasai. Pada tahun 1618 Sultan Banten yang dibantu tentara Inggris di bawah Laksamana Thomas Dale berhasil mengusir VOC dari Jayakarta. Orang-orang VOC kemudian menyingkir ke Maluku. Setelah VOC hengkang dari Jayakarta pasukan Banten pada awal tahun 1619 juga mengusir Inggris dari Jayakarta. Dengan demikian Jayakarta sepenuhnya dapat dikendalikan oleh Kesultanan Banten.

Tahun 1619 Gubernur Jenderal VOC Laurens Reael digantikan oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen (J.P. Coen). Merasa bangsanya dipermalukan pasukan Banten dan Inggris di Jayakarta, maka J.P. Coen mengepung Jayakarta dan dibumihanguskan pada tanggal 30 Mei 1619. Jayakarta kemudian dibangun menjadi kota baru bergaya kota dan bangunan di Belanda. Kota baru itu dinamakan Batavia sebagai pengganti nama Jayakarta.

J.P. Coen adalah gubernur jenderal dikenal sebagai peletak dasar penjajahan VOC di Indonesia. J.P.Coen berusaha meningkatkan eksploitasi kekayaan bumi Nusantara. Cara-cara VOC untuk meningkatkan eksploitasi kekayaan alam dilakukan antara lain dengan:

1.    Merebut pasaran produksi pertanian, biasanya dengan memaksakan monopoli, seperti monopoli rempah-rempah di Maluku.

2.    Tidak ikut aktif secara langsung dalam kegiatan produksi hasil pertanian. Cara memproduksi hasil pertanian dibiarkan berada di tangan kaum Pribumi, tetapi yang penting VOC dapat memperoleh hasil-hasil pertanian itu dengan mudah, sekalipun harus dengan paksaan.

3.    VOC sementara cukup menduduki tempat-tempat yang strategis.

4.    VOC melakukan campur tangan terhadap kerajaan-kerajaan di Nusantara, terutama menyangkut usaha pengumpulan hasil bumi dan pelaksanaan monopoli. Dalam kaitan ini VOC memiliki daya tawar yang kuat, sehingga dapat menentukan harga.

5.    Lembaga-lembaga pemerintahan tradisional/kerajaan masih tetap dipertahankan dengan harapan bisa dipengaruhi/dapat diperalat, kalau tidak mau baru diperangi.

VOC semakin serakah dan bernafsu untuk menguasai Nusantara yang kaya rempah-rempah ini. Mereka melakukan Politik devide et impera dan berbagai tipu daya juga dilaksanakan demi mendapatkan kekuasaan dan keuntungan sebesar-besarnya. Devide et impera merupakan politik pecah belah atau disebut juga dengan adu domba adalah kombinasi strategi politik, militer, dan ekonomi yang bertujuan mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukan. Beberapa tindakan yang dilakukan VOC antara lain sebagai berikut:

1.    Tahun 1605 VOC sudah berhasil mengusir Portugis dari Ambon. VOC menjadi berjaya setelah berhasil melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah di Kepulauan Maluku. Untuk mengendalikan pelaksanaan monopoli di kawasan ini dilaksanakan Pelayaran Hongi. Pelayaran hongi adalah suatu sistem operasi keamanan VOC yang bertujuan menjaga, mengawasi, sekaligus mencegah adanya pelanggaran perdagangan dari para pedagang yang mencari rempah-rempah di wilayah nusantara.

2.      Mataram yang merupakan kerajaan kuat di Jawa akhirnya juga dapat dikendalikan secara penuh oleh VOC. Raja Pakubuwana II Gambar dipaksa untuk menandatangani naskah penyerahan kekuasaan Kerajaan Mataram kepada VOC pada tahun 1749.

3.      Untuk memperkokoh kedudukannya di Indonesia bagian barat dan memperluas pengaruhnya di Sumatera, VOC berhasil menguasai Malaka setelah mengalahkan saingannya, Portugis pada tahun 1641.

4.      Berikutnya VOC berusaha meluaskan pengaruhnya ke Aceh. Kerajaan Makassar di bawah Sultan Hasanuddin yang tersohor di Indonesia bagian timur juga berhasil dikalahkan setelah terjadi Perjanjian Bongaya tahun 1667.

5.      Dari Makasar VOC juga berhasil memaksakan kontrak dan monopoli perdagangan dengan Raja Sulaiman dari Kalimantan Selatan.

6.      Benteng-benteng pertahanan dibangun. Sebagai contoh Benteng Doorstede dibangun di Saparua, Benteng Nasau di Banda, di Ambon sudah ada Benteng Victoria, Benteng Oranye di Ternate, dan Benteng Rotterdam di Makasar.

7.    Orang Belanda yang pertama kali sampai ke Irian adalah Willem Janz. Tahun 1616- 1617 Le Maire dan William Schouten mengadakan survei di daerah pantai timur laut Irian dan menemukan Kepulauan Admiralty. Pengaruh VOC di Irian semakin kuat. Bahkan pada tahun 1667, Pulaupulau yang termasuk wilayah Irian yang semula berada di bawah kekuasaan Kerajaan Tidore sudah berpindah tangan menjadi daerah kekuasaan VOC.

Amati Video Berikut ini:


Share:

Lahirnya VOC

Lahir atau Terbentuknya VOC


Awalnya, tujuan utama bangsa Eropa terutama Belanda melakukan perjalanan menuju Asia termasuk Nusantara adalah untuk melakukan jual-beli saja. Misi dagang tersebut kemudian berkembang dengan keinginan bangsa Belanda untuk membentuk pemukiman (kolonisasi) di Nusantara supaya perdagangan menjadi lebih mudah. Pada awal abad 16, perdagangan rempah-rempah Nusantara didominasi oleh Portugis dan Spanyol. Namun, perdagangan tersebut tidak efisien karena tidak mampu menyuplai permintaan yang terus meningkat, terutama pada rempah-rempah jenis lada, hingga menyebabkan harga menjadi meroket.

Selain itu, pihak Portugis dan Spanyol saat itu (1580) sedang dalam keadaan perang dengan Belanda, sehingga menyebabkan kekhawatiran bagi pihak Belanda. Akhirnya, dari adanya beberapa faktor tersebut, mendorong Belanda untuk memasuki Nusantara demi perdagangan rempah-rempah.

Jan Huyghen Van Linschoten dan Cornelis de Houtman menemukan “jalur rahasia” dari pelayaran Portugis yang akhirnya dapat membawa mereka menuju Banten, yang menjadi pelabuhan utama di pulau Jawa pada tahun 1595-1597.

Ekspedisi yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman akhirnya sampai ke Banten, tetapi mereka terlibat dalam perseteruan pihak Portugis dan penduduk lokal. Perseturuan tersebut menyebabkannya kehilangan beberapa awak kapalnya. Akhirnya Belanda resmi mendirikan Veredigne Oost-Indische Compagnie (VOC) yang berarti Perserikatan Dagang Hindia Timur di Amsterdam.

Lalu, pada 1602, Belanda kembali ke Nusantara dan mendirikan kongsi dagang bernama VOC tersebut dan bersaing sengit dengan beberapa negara seperti Portugis, Spanyol, Inggris, dan Perancis. Kongsi dagang tersebut mendirikan markasnya di Batavia (sekarang menjadi Jakarta). Kemudian, para anggotanya ikut mendirikan tempat di Indonesia, terutama di Maluku karena kaya akan rempah-rempahnya. Metode yang digunakan untuk mempertahankan monopoli dagang adalah menggunakan kekerasan, pemerasan, hingga pembunuhan terhadap penduduk lokal. 

Pada 20 Maret 1602 secara resmi dibentuk persekutuan kongsi dagang Belanda di Nusantara dengan nama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) atau dapat disebut dengan “Perserikatan Maskapai Perdagangan Hindia Timur/Kongsi Dagang India Timur”. VOC secara resmi didirikan di Amsterdam. Adapun tujuan dibentuknya VOC ini antara lain untuk:

1. Menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama kelompok/kongsi pedagang Belanda yang         telah ada,

2. Memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan dengan para pedagang negara lain

Tujuan utama dari pembentukan VOC telah tercantum dalam perundingan 15 Januari 1602, yakni “menimbulkan bencana bagi musuh dan guna keamanan tanah air”. Kata “musuh” dalam perundingan tersebut mengacu pada bangsa Portugis dan Spanyol karena dua negara tersebut saling bergabung menjadi satu kekuasaan dan hendak merebut dominasi perdagangan di Asia (sebelumnya dikuasai oleh Belanda). Sehingga, melalui adanya VOC, bangsa Belanda masih dapat menjalin hubungan baik dengan masyarakat Nusantara.

Pada 1610 secara kelembagaan diciptakan jabatan baru dalam organisasi VOC, yakni jabatan gubernur jenderal. Gubernur jenderal merupakan jabatan tertinggi yang bertugas mengendalikan kekuasaan di negeri jajahan VOC. Gubernur jenderal VOC yang pertama adalah Pieter Both (1610-1614). Berikut ini beberapa nama Gubernur Jenderal VOC.


Gubernur Jenderal VOC

1.

Pieter Both

19 Desember 1610

6 November 1614

2.

Gerard Reynst

7 November 1614

1615

3.

Laurens Reael

1615

20 Mei 1619

4.

Jan Pieterszoon Coen

25 Oktober 1617

31 Januari 1623

5.

Pieter de Carpentier

1 Februari 1623

30 September 1627

6.

Jan Pieterszoon Coen

3 Oktober 1624

21 September 1629

7.

Pieter Gerardus van Overstraten

16 Agustus 1796

31 Desember 1799


Pieter Both pertama kali mendirikan pos perdagangan di Banten pada tahun 1610. Kemudian pada tahun 1611 Pieter Both berhasil mengadakan perjanjian dengan penguasa Jayakarta, guna pembelian sebidang tanah yang berlokasi di sebelah timur Muara Ciliwung. Tanah inilah yang menjadi cikal bakal hunian dan daerah kekuasaan VOC di tanah Jawa dan menjadi cikal bakal Kota Batavia.

Pieter Both juga berhasil mengadakan perjanjian dan menanamkan pengaruhnya di Maluku dan berhasil mendirikan pos perdagangan di Ambon. Tahun 1605 VOC telah berhasil mengusir Portugis dari Ambon. Benteng pertahanan Portugis di Ambon dapat diduduki tentara VOC. Benteng itu kemudian oleh VOC diberi nama Benteng Victoria.

Tujuan dibentuknya VOC ini antara lain:

1.   Menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama kelompok/kongsi pedagang Belanda yang telah ada

2. Memperkuat kedudukan para pedagang Belanda dalam menghadapi persaingan dengan para pedagang negara lain

3.      Sebagai kekuatan revolusi (dalam perang 80 tahun), sehingga VOC memiliki tentara

4.      Memonopoli rempah-rempah di Asia

5.      Memegang kekuasaan atas kerajaan-kerajaan di Indonesia

6.      Memperkuat posisi Belanda di dunia Internasional

7.      Menyokong anggaran dana kepada pemerintah Belanda

VOC dipimpin oleh sebuah dewan yang beranggotakan 17 orang direktur, sehingga disebut “Dewan Tujuh Belas” yang juga disebut dengan Heeren XVII. Heeren XVII ini maksudnya para tuan, misalnya Lord, Duke, Count, dari 17 provinsi yang ada di Belanda sebagai pemilik saham VOC. Mereka terdiri atas delapan perwakilan kota pelabuhan dagang di Belanda. Markas Besar Dewan ini berkedudukan di Amsterdam.

Dalam menjalankan tugas, VOC ini memiliki beberapa kewenangan dan hak-hak antara lain:

1. Melakukan monopoli perdagangan di wilayah antara Tanjung Harapan sampai dengan Selat Magelhaens, termasuk Kepulauan Nusantara,

2.      Membentuk angkatan perang sendiri,

3.      Melakukan peperangan,

4.      Mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat

5.      Mencetak dan mengeluarkan mata uang sendiri,

6.      Mengangkat pegawai sendiri,

7.      Memerintah di negeri jajahan.

Kewenangan di atas sering disebut dengan hak oktroi. Hak oktroi VOC adalah hak untuk monopoli perdagangan rempah-rempah, mencetak mata uang sendiri, memiliki pasukan dan aramda laut, membangun benteng serta hak membuat perjanjian dan menyatakan perang. Oleh pemerintah Belanda, VOC diberi hak khusus (Hak oktroi) yaitu wewenang untuk:

1. Hak monopoli terhadap perdagangan rempah-rempah

2. Hak untuk mencetak mata uang sendiri

3. Memiliki pasukan, dan memiliki armada laut sendiri,

4. Membangun benteng dan gudang,

5. Dapat membuat perjanjian menyatakan perang dan damai dengan negara lain.

Amatilah Video materi Pembelajaran berikut:


Share:

Petualangan, penjelajahan, dan Penemuan Dunia Baru

 Petualangan, penjelajahan, dan Penemuan Dunia Baru

    Bertahun-tahun lamanya Laut Tengah menjadi pusat perdagangan internasional antara para pedagang dari Barat/Eropa dan Timur. Salah satu kota pusat perdagangan itu yang terkenal adalah Konstantinopel. Banyak jenis komoditas di pasar Konstantinopel. Misalnya batu mulia, emas dan perak, gading, sutera dan juga yang penting rempah-rempah. Orang-orang Eropa sangat menyenangi rempah-rempah. Para pedagang dari Barat atau orang - orang Eropa itu mendapatkan rempah-rempah lebih mudah, dan dengan harga lebih murah. Namun, setelah jatuhnya Konstantinopel tahun 1453 ke tangan Turki Usmani, akses bangsa-bangsa Eropa untuk mendapatkan rempah-rempah yang lebih murah di kawasan Laut Tengah menjadi tertutup. Harga rempah-rempah di pasar Eropa melambung sangat tinggi. Oleh karena itu, mereka berusaha mencari dan menemukan daerah-daerah penghasil rempah-rempah ke timur.

Tujuan mereka terkait dengan: 

 • gold : memburu kekayaan dan keuntungan dengan mencari dan mengumpulkan emas perak dan bahan tambang serta bahan-bahan lain yang sangat berharga. 

 • glory : memburu kejayaan, superioritas, dan kekuasaan. Dalam kaitan ini mereka saling bersaing dan ingin berkuasa di dunia baru yang ditemukannya.

 • gospel : menjalankan tugas suci untuk menyebarkan agama. Pada mulanya orang-orang Eropa ingin mencari dan bertemu Prester John yang mereka yakini sebagai Raja Kristen yang berkuasa di Timur.

 Mengenai ketiga jenis tujuan: gold, glory, dan gospel itu sebenarnya lebih dimiliki dan digelorakan oleh Portugis dan Spanyol.

A.    Penjelajahan yang dilakukan oleh bangsa spanyol:

Penjelajahan Spanyol untuk mencari daerah baru penghasil rempah-rempah di timur dipelopori oleh Christhoper Colombus pada tanggal 3 Agustus 1492, berangkat dari pelabuhan Spanyol berlayar menuju ke arah barat. Pada tanggal 12 Oktober 1492 rombongan Colombus berhasil mendarat di Kepulauan Bahama (San Salvador). Colombus mengira ia telah sampai di Tanah Hindia, oleh karena itu penduduk setempat ia namakan orang-orang Indian, oleh karena itu Colombus dikenal sebagai penemu benua Amerika. Merasa ekspedisinya telah berhasil ia kembali ke Spanyol pada tahun 1493.

Selanjutnya pelaut Magelhaens beserta kapten kapalnya Yan Sebastian del Cano melakukan pelayanan dengan mengambil jalur yang mirip dilayari Colombus. Rombongan Magelhaens tiba di Kepulauan Massava (Filipina) pada April 1521, Magelhaens menyatakan bahwa daerah yang ditemukannya sebagai koloni Spanyol. Tindakan Magelhaens ini mendapat tantangan dari penduduk setempat dan terjadilah peperangan. dan Magelhaens sendiri terbunuh dalam peperangan itu.

Selanjutnya penjelajahan tersebut diteruskan oleh Yan Sebastian del Cano. Pada tahun 1521 mereka sampai di Kepulauan Maluku yang ternyata tempat penghasil rempah-rempah. Tanpa pikir panjang kapal rombongan del Cano dipenuhi dengan rempah-rempah dan bertolak kembali ke Spanyol. Rombongan del Cano berlayar menuju ke arah barat, hingga melewati Tanjung Harapan di Afrika Selatan dan diteruskan menuju Spanyol.

B.     Penjelajahan bangsa portugis:

Keberhasilan Spanyol menemukan wilayah baru membuat Raja Portugis yakni Manuel I penasaran. Sang raja menitahkan Vasco da Gama untuk berlayar dan menemukan daerah yang kaya akan rempah-rempah. Elaine Sanceau dalam Good Hope: the Voyage of Vasco Da Gama (1967) mengungkapkan, perjalanan Vasco da Gama dimulai melalui rute Tanjung Harapan, Afrika. Mereka selanjutnya mengembangkan layar menuju Lautan Hindia. Tahun 1498, Vasco da Gama beserta awak kapalnya tiba di Goa, pantai sebelah barat India. Di negeri ini, Portugis membangun kantor dagang beserta benteng pertahanan. Vasco da Gama diberikan hak kuasa atas daerah Goa oleh Raja Portugis. Rombongan Portugis berikutnya dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque untuk melanjutkan upaya dari Vasco da Gama. Pelayaran Alfonso de Albuquerque akhirnya sampai di Malaka, kawasan barat Nusantara. Diawali ekspedisi Bartholomeus Diaz yang menemukan Tanjung Harapan (Afrika Selatan). Dilanjutkan ekspedisi di bawah pimpinan Vasco da Gama yang mencapai India. Diteruskan dengan ekspedisi Alfonso de Albequerque yang berhasil menguasai Malaka pada tahun 1511.

Kemudian, berlanjut dengan ekspedisi Antonio de Abreu yang dapat mencapai wilayah sumber rempah-rempah, yakni Maluku, pada tahun 1512.
Dari Pelabuhan Lisabon (ibukota Portugal), para penjelajah Portugis menuju Tanjung Harapan (Afrika Selatan), lalu ke India (Kalkut), kemudian ke Malaka, dan akhirnya sampai di Maluku. Jika diringkas, rute perjalanan Bangsa Portugis ke Indonesia adalah: Lisabon-Tanjung Harapan-India-Malaka-Maluku.

C.     Penjelajahan bangsa belanda:

Para penjelajah Belanda pertama kali masuk ke kepulauan Nusantara pada tahun 1595 dengan empat buah kapal, 64 pucuk meriam, dan 249 awak yang dikomandoi oleh Cornelis de Houtman. Rombongan Cornelis de Houtman sampai di Banten setahun setelahnya, atau 1596. Dari Banten, rombongan ini melanjutkan pelayaran ke arah timur dengan menyusuri pantai Utara Jawa hingga ke Bali. Cornelis de Houtman dikenal sebagai kapten kapal yang bertabiat buruk. Semula kedatangannya diterima oleh orang-orang Nusantara dengan tangan terbuka. Namun, ulahnya mengubah relasi itu menjadi perseteruan dan peperangan.

Meskipun begitu, rombongan de Houtman berhasil kembali ke Belanda pada 1597 dengan membawa serta banyak peti berisi rempah. Pelayaran pertama Belanda untuk mencari rempah di Nusantara kemudian dianggap sukses. Keberhasilan rombingan de Houtman kemudian mendorong pelayaran-pelayaran lain dari Belanda menuju wilayah nusantara. Pelayaran-pelayaran yang dilakukan setelah kembalinya rombongan de Houtman dikenal dengan masa wilde vaart (pelayaran tak teratur). Pada 1598, sebanyak 22 kapal bertolak dari Belanda untuk mengikuti langkah rombongan Cornelis de Houtman. Kapal-kapal tersebut bukan merupakan kapal kerajaan, melainkan milik perusahan-perusahaan swasta Belanda. Salah satu rombongan di gelombang pelayaran kedua tersebut dipimpin oleh Jacob van Neck. Berbeda dengan de Houtman, van Neck bersikap lebih hati-hati dan tidak mencoba melawan para penguasa lokal Nusantara. Pada Maret 1599, rombongan van Neck berhasil mencapai Maluku yang kala itu menjadi penghasil utama rempah-rempah dalam jumlah besar. Keberhasilan van Neck menjangkau Maluku membuatnya untung besar saat kembali ke Belanda. Pada 1601, gelombang pelayaran menuju nusantara kembali datang dari Belanda. Sebanyak 14 buah kapal ikut dalam gelombang pelayaran ketiga ini.

Rangkaian pelayaran itu lantas diikuti dengan langkah orang-orang Belanda memonopoli perdagangan rempah di sejumlah daerah nusantara. Sejarawan M. C. Ricklefs menyebutkan kesuksesan orang-orang Belanda memonopoli perdagangan rempah di Nusantara dikarenakan mereka belajar dari kesalahan Portugis.
Sebenarnya, baik Spanyol dan Portugis mencoba merahasiakan keberadaan kepulauan Nusantara dari bangsa lain di Eropa. Namun, terdapat awak kapal asal Belanda dalam kapal Portugis yang melakukan penjelajahan. Orang-orang inilah yang membuat catatan terperinci tentang seluk-beluk strategi, kelebihan, dan kekurangan pelayaran yang dilakukan Portugis. Tiga gelombang pelayaran orang-orang Belanda ke Nusantara membuat terdapat beberapa perusahaan dagang yang saling bersaing di Nusantara. Akibatnya, keuntungan perdagangan rempah di pasar Eropa berkurang. Untuk menanggulangi dampak persaingan tersebut, pada 1602, dibentuklah Vereenig de Oost Indische Compagnie (VOC) sebagai perserikatan dagang Belanda. Lewat VOC, perusahaan dagang swasta bersatu dan menghilangkan persaingan sesama pedagang Belanda. Berdirinya VOC juga menjadi tonggak dominasi Belanda di nusantara. Setelah berhasil memonopoli perdagangan rempah, menguasai Batavia dan sebagian Jawa, hingga mengendalikan raja-raja lokal, VOC menjadi representasi awal dari kolonialisme Belanda di nusantara
.

D.    Penjelajahan Bangsa Inggris:

Dalam memimpin rombongan penjelajahan ini, Francis Drake dibantu oleh Thomas Cavendis. Rombongan Inggris berhasil mencapai Ternate pada tahun 1579. Sesampainya di sana, rombongan tersebut memborong rempah-rempah untuk dibawa pulang ke Inggris. Rombongan Francis Drake kembali ke Inggris pada tahun 1580. Penjelajahan samudera yang dilakukan oleh Bangsa Inggris mendatangkan keuntungan yang sangat melimpah. Sejak melakukan penjelajahan ke dunia timur, Inggris telah berhasil menanamkan pengaruhnya di beberapa wilayah di Asia. Tak hanya itu, Inggris juga memiliki keinginan untuk merebut wilayah Indonesia dari Belanda dan Portugis. Wilayah ini nantinya tidak hanya dijadikan sebagai ladang monopoli dagang, akan tetapi juga dijadikan wilayah kekuasaan pilitik.

Kedatangan Inggris pada awal abad ke-17 ditujukan guna memperluas kekuasaan politik Inggris di wilayah Asia. Kedatangan Inggris kali ini bertepatan dengan kekacauan yang terjadi di daerah Jayakarta. Pada saat itu, Jayakarta tengah berseteru dengan Banten akibat politik adu domba yang dilakukan oleh VOC. Penguasa Jayakarta yang menyadari kelicikan VOC mengizinkan Ingris untuk membangun gudang kayu di dekat kantor dagang VOC. Tindakan yang dilakukan penguasa Jayakarta membuat VOC geram dan segera melancarkan serangan ke arah pusat pemerintahan Jayakarta. Penguasa Jayakarta pada saat itu, Wijayakrama meminta bantuan Inggris untuk menghadapi serangan VOC.

Pada tahun 1619 terjadilah perang laut yang merupakan puncak perseteruan antara Jayakarta dan VOC. Dalam perang laut ini Jayakarta mendapatkan bantuan pasukan dari tentara Inggris. Armada perang Inggris terdiri atas lima belas kapal laut yang dipimpin oleh Sir Thomas Dale melakukan intervensi terhadap kapal-kapal VOC di perairan Jawa. Meskipun dalam peperangan ini Jayakarta memperoleh kemenangan, akan tetapi kemenangan ini hanya berlangsung sehari. selanjutnya, VOC berhasil menguasai Jayakarta. Pada tahun 1628 Inggris berhasil menjalin kerja sama dengan Banten. Kerja sama ini dibuktikan dengan Banten mengizinakan Inggris untuk mendirikan pangkalan dagang utama Asia Tenggara di Banten. Pembangunan benteng Inggris bertujuan untuk menjamin perdagangan lada dan keamanan wilayah akibat blokade VOC di Banten.

gambar penjelajahan bangsa eropa ke Nusantara:

Video tentang penjelajahan bangsa eropa ke Nusantara:

Share:

Motivasi, nafsu, dan Kejayaan Eropa

 Imperialisme dan Kolonialisme



 Motivasi, nafsu, dan Kejayaan Eropa

    Di dalam sejarah bangsa-bangsa di dunia dikenal adanya masa penjelajahan samudra. Aktivitas penjelajahan samudra ini dalam rangka untuk menemukan dunia baru. Aktivitas penemuan dunia baru ini tidak terlepas dari motivasi dan keinginannya untuk bertahan hidup, memenuhi kepuasan dan kejayaan dalam kehidupan di dunia. Bahkan bukan sekedar motivasi, tetapi juga muncul nafsu untuk menguasai dunia baru itu demi memperoleh keuntungan ekonomi dan kejayaan politik. Pertanyaannya adalah daerah mana yang dimaksud dunia baru itu? Yang dimaksud dunia baru waktu itu pada mulanya adalah wilayah atau bagian dunia yang ada di sebelah timur (timurnya Eropa). Wilayah itu sebagai penghasil bahan-bahan yang sangat diperlukan dan digemari oleh bangsa-bangsa Eropa. Bahan-bahan yang dimaksudkan itu adalah rempah-rempah seperti cengkih, lada, dan pala.

    Daerah yang menghasilkan rempahrempah itu tidak lain adalah Kepulauan Nusantara. Orang-orang Eropa menyebut daerah itu dengan nama Hindia. Bagaikan “memburu mutiara dari timur”, orang-orang Eropa berusaha datang ke Kepulauan Nusantara untuk mendapatkan rempah-rempah. Dalam konteks penemuan dunia baru itu kemudian tidak hanya Kepulauan Nusantara, tetapi juga daerah-daerah lain yang ditemukan orang-orang Eropa pada periode penjelajahan samudra, misalnya  Amerika dan daerah-daerah lain di Asia.

     Sejarah umat manusia sudah sejak lama mengglobal. Peristiwa sejarah di suatu tempat sangat mungkin terpengaruh atau menjadi dampak dari peristiwa lain yang terjadi di tempat yang cukup jauh. Perkembangan ini sudah sangat nyata seiring dengan semakin ramainya perdagangan melalui “Jalur Sutera” eknologi juga merupakan faktor penting untuk melakukan pelayaran bagi bangsa-bangsa Barat menuju Tanah Hindia/Kepulauan Nusantara. Sementara itu semangat dan dorongan untuk melanjutkan Perang Salib disebut-sebut juga ikut mendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia. 

    Jalur Sutera adalah sebuah jalur perdagangan melalui Asia yang menghubungkan antara Timur dan Barat dengan dihubungkan oleh pedagang, pengelana, biarawan, prajurit, nomaden dengan menggunakan karavan dan kapal laut, dan menghubungkan Chang'an, Republik Rakyat Cina, Tiongkok dengan Athiokia, Suriah dan juga tempat lainnya pada waktu yang bervariasi. Pengaruh jalur ini terbawa sampai ke Korea dan Jepang.

Gambar Jalur Sutera berikut:



    Dengan adanya Jalur Sutera, muncul seperti halnya pusat ekonomi di daerah-daerah yang dilalui jalur ini. seiring berjalannya waktu, jalur sutera ini mengalami perkembangan ekonomi yang semakin menyebar ke berbagai daerah lain disetiap negara. selain perekonomian, jalur ini juga membantu persebaran agama dan kebudayaan. hal ini kemudian akan berperan dalam perkembangan perekonomian dalam sekala Global.

Amati Vidio tentang Jalur Sutera Berikut:

Share:

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.